cengkeh

Cengkeh

Cengkeh Termasuk Komoditas Unggulan

GRAFIK LUAS AREAL DAN JUMLAH PRODUKSI TANAMAN CENGKEH TAHUN 2017 - 2023

Grafik: Luas Areal Tanaman Cengkeh



Grafik: Jumlah Produksi Tanaman Cengkeh Tahun 2017-2022


Cengkih[1] atau cengkeh[2] (Syzygium aromaticum) adalah kuncup bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa,[3] dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Cengkih umumnya memiliki musim panen yang bervariasi di negara-negara penghasilnya.[4] Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara

Cengkih digunakan sebagai bumbu dalam hidangan Asia, Afrika, Mediterania, serta negara-negara Timur Dekat dan Timur Tengah, untuk memberikan rasa pada daging, kari, dan bumbu-bumbu, serta buah-buahan (seperti apel, pir, dan rhubarb). Cengkih dapat digunakan untuk memberikan kualitas aromatik dan rasa pada minuman panas, sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti lemon dan gula. Cengkih juga biasanya digunakan dalam campuran rempah-rempah dan bumbu, seperti bumbu pai labu dan roti rempah speculaas.

Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Di Indonesia, cengkih terutama digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkih digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih kering per tanaman.[5]


Source: Wikipedia