penyakit-image

Pengenalan Dan Pengendalian Hama Kutu Perusak Pucuk/Daun Tanaman Pala

Nama Ilmiah: Thrips sp

Pengenalan

Hama thrips sp (thysanoptera : Thripidae) terdiri dari stadia telur, nimfa, perpupa, pupa dan imago. Stadia yang merusak adalah nimfa dan imago. Berkembang biak dengan cara parthenogenesis, jumlah telurnya 80-120 butir. Telur berbentuk oval, diletakkan satu persatu pada jaringan daun muda bagian bawah. Nimfa berwarna kuning muda, Panjang 0,5 – 0,9 mm, beberapa segmen/ruas abdomennya berwarna merah. Prapupa muncul setelah berganti kulit dengan ciri terbentuknya kerangka sayap yang belum sempurna dan gerakannya pasif. Selanjutnya kerangka sayap menjadi sempurna, tetapi bulu syap yang berumbai-umbai belum terbentuk.

Pupua berwarna coklat muda dengan beberapa garis melintang berwarna ccoklat tua. Setelah berganti kulit yang terakhir, Panjang tubuh menjadi sekitar 2 mm.

Imago berwarna coklat kehitaman, Panjang sekitar 2 mm, antenna pendek terdiri dari 6 segmen/ruas. Perkembangan dari telur sampai imago sekitar 33 hari.

Penyebab
Hama thrips sp (thysanoptera : Thripidae)

Gejala Serangan

Gejala serangan pada permukaan daun yaitu terdapat bercak-bercak berwarna perak karena masuknya udara ke dalam jaringan sel yang telah dihisap cairannya. Bercak berubah menjadi coklat dan akhirnya daun mati. Pada sarangan  berat, tepi daun menggulung ke dalam dan kadang-kadang erdapat bisul. Serangan berat terjadi pada musim kemarau.

Pengendalian

  1. Mekanis :  memotong daun terserang kemudian dibakar agar hama Thrips sp. tidak menyebar
  2. Kultur teknis : melakukan pemangkasan dan pemupukan untuk memperkuat kondisi tanaman
  3. Biologis : memanfaatkan musuh alami seperti kumbang coccinellidae sebagai predator dan jamut entomopatogen
  4. Kimiawi : melakukan aplikasi insektisida berbahan aktif karbosulfan, fipronil atau imidaklopid dengan dosis 1 ml/liter. Insektisida nabati juga dapat digunakan sepertai ekstrak biji/daun mimba dengan dosis 4 ml/kiter. Insektisida tersebut bersifat sistemik, racun kontak dan lambung. Aplikasi dapat dilakukan dengan cara infus akar, injeksi batang atau semprot.